Tampilkan postingan dengan label Macam-Macam Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Macam-Macam Informasi. Tampilkan semua postingan

Agung, Pemuda Bromo Ini Juarai Marathon Internasional

1379528720642944468Agung, Pemuda Bromo Juara Lomba Marathon Internasional dari Indonesia


Masih jelas teringat senyum mengembang pemuda hitam manis asli Tosari tersebut ketika dirinya berhasil mencapai garis finish dalam waktu 90 menit untuk rute half marathon (21,5 km). Bahkan, dirinya mengakui selisih waktu dengan Willy, juara I dari Inggris hanya satu menit saja.
“Sayang sekali sebenarnya kak, karena mendadak kaki saya kram ketika hampir di garis finish padahal dari awal saya sudah berusaha lebih dulu berada di depan yang juara satu” Agung terbata menjelaskan sembari memegangi kakinya yang sedang ditangani oleh tim medis Pencerah Nusantara.

13795236151968058743
Ditemani perawat Puskesmas Tosari, Mas Raga


13795237182075000873
Agung langsung ditangani oleh tim fisioterapis dari Surabaya (Thanks Henri)

Semangat Anak Desa
Agung Nur Permana, pemuda kelas 2 SMA Negeri 1 Tosari ini tidak pernah menyangka cita-citanya menjadi guru olahraga membuatnya memasuki dunia lari. Berawal dari tingkat kabupaten dimana Agung memenangkan lomba lari se-Pasuruan, namanya mulai terlupakan oleh PEMDA. Namun, beruntung, salah satu guru Bahasa Inggris di sekolahnya yang dikirim langsung dari Amerika hobi berlari. Shane, begitulah guru ini mulai mengajak kembali pemuda Tosari yang gemar berlari dan melatihnya secara professional. Tidak tanggung-tanggung, bahkan dengan dana pribadi, Shane membawa 10 anak harapan Tosari mengikuti ajang Bali Marathon Juli kemarin.
Jika anda ingat dengan Anto, putra Ibu Sutinah yang mengikuti lari demi membuktikan dan menyalurkan kekuatan untuk ibunya yang menderita kanker, maka Agung menjadi salah satunya pula. Tertantang untuk menjadi pemuda yang dapat menaikkan harkat martabat keluarganya yang hanya petani, Agung berlatih keras demi Bali Marathon.
“Selama enam bulan sebelum Bali Marathon kita terus berlatih tiap dua hari sekali. Diawali dari lari satu kilo hingga empat kilo dan kita semua sudah kelelahan. Hingga akhirnya kita berhasil lari berkilo-kilo. Itu luar biasa” Agung mengenang perjuangannya besama 9 rekan lainnya.

Tidak Ada Perjuangan yang Sia-Sia
Yah, tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan. Agung menyelesaikan pijakan marathonnya di Bali untuk rute Full Marathon (42 km) dalam waktu 5 jam saja. Tentunya itu hasil bagus bagi seorang pemula karena cut off time (waktu terlama harus masuk garis finish) 9 jam. Walau hanya mendapatka medali sebagai finisher dan belum mendapatkan juara, Agung tidak putus asa.
Belajar dari pengalaman dan terus berlatih lari setiap hari, Agung bersama rekan-rekannya pun kembali mengikuti Bromo Marathon, 1 September 2013 lalu. Bukan hanya sebagai tuan rumah, Agung membuktikan dirinya sebagai pemuda kelahiran Tosari berhak atas kemenangan lomba lari di tanah kelahirannya sendiri.
“Rasanya senang sekali” dan senyum mengembangnya terus menghiasi.

1379524212435532635
Agung saat memasuki podium penerimaan hadiah, selalu tersenyum


137952436849253339
Bersama para pemenang lainnya, Agung terus maju bawa nama harum INDONESIA


137952455589638766
Para pemuda asli Tosari yang ikut berpartisipasi (dari cewek-Lilis, Dwi, Hengki, Willy, Agung dan volunteer)
»»  LANJUTKAN...

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Dukung Penuh Konsep Ekowisata Pemkab Pasuruan


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TBTS) sangat mendukung konsep Ekowisata yang dalam waktu dekat akan diterapkan pemkab Pasuruan, di wisata alam gunung Bromo. Karena, masterplan itu merupakan upaya konservasi lingkungan sekaligus bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat. Ini kata SETYO UTOMO Kepala Bidang Wilayah 1 Balai Besar TBTS.

Melalui penerapan konsep ekowisata, wisata alam gunung Bromo sebagai lokomotif obyek wisata di kabupaten Pasuruan, akan semakin memberikan manfaat bagi masyarakat. Baik dari segi ekologis lingkungan, maupun secara keekonomian dan edukasi.

Kata SETYO, kalau konsep ekowisata yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan alam, budaya dan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan itu benar-benar diterapkan, minimal bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Bromo. Semuanya diperoleh dari hasil menjual jasa pariwisata Bromo. Bahkan secara keseluruhan berpotensi meningkatkan nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pasuruan atau Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Selain itu, dukungan penuh TBTS terhadap masterplan ekowisata diberikan,  berdasarkan relevansi visi TBTS. Yaitu mewujudkan kawasan TBTS sebagai destinasi ekowisata bertaraf internasional dan bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. SETYO berharap, semua pengunjung yang masuk ke TBTS, makin mengerti arti konservasi. Artinya, bagaimana berwisata dengan tanpa merusak lingkungan. Misalnya, mencorat-coret infrastruktur Bromo.

Pihak TBTS sendiri sekarang fokus mengkaji infrastruktur Penanjakan 1, yaitu mengkaji caring capacity atau batas maksimal titik aman gazebo yang dijadikan titik kumpul para wisatawan untuk melihat sunrise Bromo. Bagaimana bisa memecah titik konsentrasi massa ke titik lainnya. Sehingga, bisa diketahui, berapa maksimal pengunjung yang diperbolehkan berdiri dalam satu waktu.

Pemecahan titik konsentrasi massa di gazebo lokasi melihat sunrise dilakukan untuk mengantisipasi bahaya longsor yang berpotensi terjadi. Sekaligus memelihara keawetan dan umur bangunan.

Sementara itu, sampai sekarang, TBTS Bromo juga terus berusaha mempromosikan keindahan sunrise Bromo ke khalayak luas. Diantaranya dilakukan bekerjasama dengan Travel Agent atau biro travel yang sangat menentukan, kemana tujuan wisatawan itu akan menuju satu destinasi atau obyek wisata.

Kepada Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Pasuruan, SETYO UTOMO Kepala Bidang Wilayah 1 Balai Besar TBTS mengatakan, target utama TBTS dalam lebih menggaungkan pesona Bromo, pengunjung bisa berlama-lama berada di Bromo.

Tentunya, melalui peran aktif Travel Agent dalam mempromosikan obyek wisata lain didaerah atau di Desa-Desa sekitar Bromo seperti Desa Tosari, Desa Wonokitri, Desa Baledono, Desa Mororejo, Desa Kandangan, Desa Sedaeng, Desa Podokoyo dan Desa Ngadiwono yang tentunya memiliki potensi Ekowisata maupun Wisata Alam yang lain.
»»  LANJUTKAN...

Pemuda Tengger (Tosari) memeriahkan HUT RI ke 67


Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Pemuda Desa Tosari yang dipelopori oleh Karang Taruna (KTI) Desa Tosari yang di ketuai oleh HERI SUSANTO, salah seorang pemuda yang ditokohkan oleh pemuda di Tengger khususnya di Desa Tosari, walaupun Heri mempunyai kesibukan sebagai Pengurus salah satu koprasi kredit di Tosari dan Probolinggo tetapi masih sempat meluangkan waktunya dalam kegiatan-kegiatan kepemudaan.

Karang Taruna indonesia pada tahun ini menggelar Kompetisi/Tournament sepek bola yang pesertanya diikuti oleh club-club yang ada di masing-masing Desa se kecamatan Tosari, bahkan ada juga club yang berasal dari Kecamatan Tutur, Kecamatan Sukapura dan kecamatan Puspo.

Dalam pembukaan tournament tersebut dihadiri oleh Bpk. Kepala Desa Tosari yaitu Bpk. H. Iskandar, Bpk, H. Sudiyono dan bahkan dihadiri oleh Ketua DPRD kabupaten pasuruan yaitu Bpk. Irsyat Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Irsyat.

 

Kompetisi/Tournament sepak Bola ini selain dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 67 juga untuk menjaring pemain terbaik dari masing-masing Club sepak bola yang ada di Kecamatan Tosari yang nantinya akan di himpun dalam satu club sepakbola tingkat kecamatan dan natinya bisa mewakili pertandingan-pertandingan yang diadakan tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten, Tournament/Kompetisi serpak bola tersebut rencananya dilaksanakan mulai tanggal 09 Juni 2012 sd tanggal 08 Juli 2012.

Nama-nama Club yang mengikuti Tournament/Kompetisi tersebut terbagi menjadi 4 group yaitu :

Group A
DLONDONG FC
HERTA FC
DAEMAKER FC
JUNIOR FC

Group B
ARSEDA
PSN NGAWU
PSG
TOSARI UNITED

Group C
HOLIWOOD FC
TENGGER PUTRA
BORNEO FC
PERSEKAN

Group D
PGRI TOSARI
JETAK FC
DELTA GENERATION
U-23 TOSARI

Sedangkan biaya yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut selain bersumber dari biaya pendaftaran juga bersumber dari swadaya masyarakat juga ada bantuan dari pihak ke 3 yang juga turut mendukung kegiatan ini salah satunya adalah PSSI Kabupaten pasuruan.
Selain itu Karang Taruna Indonesia (KTI) Desa Tosari juga berencana kegiatan-kegiatan lain seperti lomba-lomba maupun panggung hiburan dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke 67.

Tidak hanya tahun ini saja Pemuda Tengger ikut memeriahkan HUT RI bahkan tahun-tahun sebelumnya juga melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak kalah meriahnya dengan kegiatan tahun ini, bahkan pemuda Karang Taruna yang ada di pucuk gunung ini juga sering mengadakan kegiatan Motor Cross yang pesertanya bahkan tingkat Kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang.
Walaupun Kondisi lapangan yang sangat kecil tetapi para pemain/peserta kompetisi sepak bola tersebut sangat dan antusias mengikutinya.

Dengan hanya pemain 9 orang termasuk penjaga gawang, tetapi mereka sangat besemangat, karena ada piala Karang taruna Cup yang mereka perebutkan.   



Berikut ada beberapa Foto Tournament/Kompetisi Karang Taruna Tosari Cup
 



































 


 


»»  LANJUTKAN...

Warga Tengger (Tosari) mengukuti Program E-KTP

Walaupun Tosari merupakan sebuah kecamatan yang terpencil dan berada di pucuk Gunung (Pegunungan Tengger) yang identik dengan Gunung Bromo dalam menyukseskan Program Pemerintah yaitu E-KTP (KTP Elektronik) Warga Suku Tengger juga tidak mau ketinggalan.

Dalam perekaman Data yang dilakukan di Kantor Kecamatan Tosari walaupun jangkauan Lokasi Kantor Kecamatan Tosari lumayan jauh dari Desa-Desa yang ada di Kecamatan Tosari tetapi warga sangat berantusias untuk mengurus E-KTP, mereka rela antri berjam-jam bahkan sampai 1 hari mereka menunggu panggilan sesuai dengan nomor antrian yang diberikan oleh petugas yang ada di Kantor Kecamatan.


Tidak sedikit pula warga yang ingin mengikuti Perekaman Data tersebut rela  berjalan kaki sejauh 20 Kilo meter karena tidak memiliki kendaraan atau dengan alasan Mabok kalau naik Kendaraan (Mobil) walaupun Pemerintah Desa setempat menyediakan Kendaraan.

Setiap harinya tidak kurang dari 200 orang yang melakukan perekaman data E-KTP, tetapi warga sabar menunggu meskipun antrean semakin siang bertambah panjang. beberapa warga terlihat rela memboyong keluarganya saat mengurus perekaman data maupun perpanjangan kartu tanda penduduk.
Untuk melakukan perekaman data, sebenarnya waktu yang dibutuhkan tak begitu lama, Paling hanya lima menit. Tapi Warga rela mengantre dari pagi hingga sore, untuk menunggu panggilan petugas.


Di Kecamatan Tosari untuk pelayanan E-KTP dilakukan pada hari Senin sampai hari Sabtu mulai jam 08.00 sampai dengan jam 17.00.
Itupun kalau dilihat sudah tidak ada antrian, tetapi kalau masih ada warga yang masih mengantri terpaksa perekaman data terus dilakukan sampai warga yang dijadwal pada hari itu sudah direkam datanya.

Dalam perekaman data tersebut ternyata sampai saat ini masih berjalan tertib, aman dan lancar meskipun ada beberapa  kendala antara lain disebabkan oleh Listrik PLN padam, karena warga yang datanya tidak bisa direkam, dan lain-lain.
»»  LANJUTKAN...